Bisnis unit biasanya fokus pada
laba, yaitu perbedaan antara pendapatan dengan biaya. Ada pula bisnis unit yang
memperluas fokus tidak hanya pada laba tetapi mengaitkan dengan aktiva yang
dikelola. Bentuk terakhir ini yang dimaksud dengan pusat pertanggungjawaban
investasi. Tolak ukur yang menghubungkan antara laba dan investasi, yaitu ROI
(return on investment) dan EVA (economic value added).
Tingkat pengembalian atas investasi
(ROI) adalah suatu rasio perbandingan. Pembilangnya adalah laba yang dilaporkan
pada laporan keuangan dan penyebutnya adalah aktiva yang digunakan. Nilai
tambah ekonomi (EVA) merupakan indikator tentang adanya penambahan nilai dari
suatu inevstasi. EVA yang positif menunjukan bahwa manajemen perusahaan sesuai
dengan tujuan manajemen keuangan memaksimumkan nilai perusahaan. Rumus EVA
adalah laba operasional dikurangi beban modal.
Ada 3 (tiga) keuntungan dengan
menggunakan ROI sebagai tolak ukur kinerja, yaitu:
- Ukuran komprehensif, dimana semua mempengaruhi laporan keuangan tercermin dalam laporan ini,
- Mudah dihitung, mudah dipahami, dan pengertiannya bernilai absolut.
- Perhitungan denominator dapat dilakukan untuk unit organisasi apa saja tanpa melihat ukuran dan jenis perusahaan.
Kelemahan
ROI :
1. Manajer pusat investasi cenderung
menolak investasi yang bisa menurunkan ROI pusat pertanggung jawabannya,
walaupun akan meningkatkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.
2. Manajer pusat investasi hanya
berpikiran jangka pendek tanpa memperhatikan kepentingan jangka penjang.
EVA tidak memberikan dasar
perbandingan seperti ROI. Tetapi pendekatan EVA juga memiliki beberapa
keunggulan. Ada beberapa alasan yang membuatnya lebih unggul dari ROI, yaitu:
- Memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan sebuah investasi.
- Keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu unit dapat menurunkan laba secara keseluruhan.
- EVA memperhitungkan biaya modal atas ekuitas.
- EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan nilai pasar dibandingkan dengan ROI.
- EVA berorientasi pada peningkatan laba di atas biaya modal, bukan seperti ROI yang dapat meningkatkan rasio dengan menjual aset yang memiliki ROI di bawah rata-rata keseluruhan.
Kelemahan
EVA :
1. Seperti halnya ROI, EVA mendorong
hanya pencapaian jangka pendek, sehingga manajemen cenderung enggan
berinvestasi jangka panjang, karena bisa mengakibatkan penurunan nilai EVA
dalam periode yang bersangkutan.
2. Sebagai ukuran kinerja masa lampau EVA tidak
mampu memprediksi dampak strategi yang kini diterapkan untuk masa depan
perusahaan.
Secara konsep nilai suatu usaha
adalah nilai sekarang dari pendapatan di masa depan. Suatu tujuan penting dari
dari suatu organisasi bisnis adalah untuk mengoptimalkan tingkat pengembalian
atas ekuitas pemegang saham. Menghitung tibgkat pengembalian adalah cara yang
paling baik untuk mengukur kinerja para manajer unit usaha. Nilai tambah
ekonomis (EVA) secara konsep lebih unggul daripada ROI dalam mengevaluasi
kinerja dari para manajer unit usaha.
(kalo ga salah referensi ya.. :)